Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Terpilih Sebagai Undangan Ahli Pada Sharia Business and Academic Synergy (SBAS) 2020
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prof. Dr. Amilin, SE, Ak, M.Si terpilih sebagai salah seorang undangan ahli pada Sharia Business and Academic Synergy (SBAS) 2020 Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI). Amilin memberikan pandangan pada sesi panel II di Forum SBAS ini. Pandangan yang diberikan ialah penajaman atas pentingnya link and match antara perguruan tinggi dan industri. Masih terdapat kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki lulusan program studi bidang ekonomi dan keuangan syariah dengan kebutuhan industri. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta saat ini fokus untuk mengatasi kesenjangan yang ada ini. Keterlibatan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis pada forum SBAS 2020 ini diwakili pula oleh Prof. Dr. Ahmad Rodoni (Wakil Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta/ Dosen Program S3 Perbankan Syariah FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) sebagai narasumber pada sesi panel I dan Prof. Dr. Euis Amalia, M.Ag (Ketua Program Studi S3 Perbankan Syariah dan Ketua Bidang Pendidikan DPP IAEI) sebagai moderator pada sesi panel II.
Forum SBAS 2020 ini merupakan suatu inisiasi program yang digagas oleh DPP Ikatan Ahli Ekonomi Islam. Tema SBAS 2020 ialah Grand Strategy Pengembangan SDM Ekonomi Islam Berbasis Link and Match Solusi SDM Unggul, Indonesia Maju. Kegiatan ini dimulai dengan sambutan dari Ketua Umum IAEI Sri Mulyani, Ph.D. Kemudian disampaikan pula dari pidato arahan Wakil Presiden Republik Indonesia Prof(Hc) Dr (Hc). K.H. Ma'ruf Amin. Salah satu arahan dari Wakil Presiden Republik Indonesia ialah pentingnya agar program studi ekonomi dan keuangan syariah di berbagai perguruan tinggi dapat diharmonisasikan dengan fokus paling tidak pada 5 program studi yaitu: program studi ekonomi syariah, program studi manajemen bisnis syariah, program studi keuangan dan perbankan syariah, program studi akuntansi syariah, dan program studi hukum ekonomi syariah.
Forum SBAS 2020 ini terbagi atas tiga sesi. Sesi pertama ialah sesi High Level dengan narasumber: Wakil Menteri Agama Drs. Zainut Tauhid Sa'adi, M.Si, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ph.D, Ketua Dewan Komisioner OJK Prof. Wimboh Santoso, Ph.D, dan Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Prof. Ir. Nizam, Ph.D, dengan moderator Irfan Syauqi Beik, Ph.D.
Kemudian sesi kedua dilanjutkan dengan Sesi Panel I yang mengangkat topik Kebijakan Pengembangan SDM, Model Pendidikan Ekonomi Islam di Perguruan Tinggi dan Sistem Penjaminan Mutu. Narasumber pada sesi panel I diisi oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Prof. Dr. Suyitno, M.Ag, Rektor Institut Pertanian Bogor Prof. Dr. Arif Satria, M.Si, Rektor Universitas Indonesia Prof. Ari Kuncoro, Ph.D, Ketua Majelis Akreditasi BAN-PT Prof. Dwiwahju Sasongko, Ph.D, dan Wakil Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dr. Ahmad Rodoni. Sesi panel I ini dimoderatori oleh Prof. Dr. Euis Amalia, M.Ag.
Selanjutnya sesi panel II dengan topik Strategi Industri dalam Mendukung Pengembangan SDM Melalui Program Link and Match. Narasumber pada sesi panel II ialah Sekretaris Ditjen Bimas Islam Muhammad Fuad Nasar, M.Sc, Direktur Eksekutif KNEKS Ventje Rahardjo, M.Ec, Ketua Project Management Office Merger Bank Syariah BUMN Hery Gunardi, Direktur PT. Shariah Multifinance Astra Yulian Warman, dan Presiden Direktur Prudential Indonesia Jens Reisch. Moderator pada sesi panel II ialah Prof. Raditya Sukmana, Ph.D.
Salah seorang inisiator Forum SBAS 2020 Prof. Dr. Euis Amalia, M.Ag yang merupakan Ketua Bidang Pendidikan DPP Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia dan Ketua Program Studi S3 Perbankan Syariah FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyampaikan bahwa kegiatan Forum SBAS 2020 ini adalah sebagai upaya yang dilakukan oleh DPP IAEI dalam peningkatan kualitas SDM Ekonomi Islam. Harapannya dengan kegiatan forum SBAS ini kesenjangan program studi yang mengajarkan ekonomi dan keuangan syariah antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama dapat semakin berkurang. Sehingga kualitas lulusan yang dihasilkan dapat sesuai dengan kebutuhan SDM dari industri ekonomi dan keuangan syariah.




