Dua orang Mahasiswa FEB UIN Syarif Hidayatullah berhasil menjadi Juara 2 dan 3 pada Stocklab Competition
Dua orang Mahasiswa FEB UIN Syarif Hidayatullah berhasil menjadi Juara 2 dan 3 pada Stocklab Competition
Dua orang mahasiswa FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tergabung dalam LSO Galeri Investasi berhasil menjadi Juara 2 dan 3 pada kompetisi Stocklab yang diadakan di Universitas Pembangunan Jaya, Bintaro Tangsel. Stocklab adalah sebuah permainan yang berisi simulasi perdagangan saham lengkap dengan istilah-istilah yang ada di pasar modal sebagai edukasi calon investor sebelum terjun langsung menjadi investor di pasar modal ndonesia. Permainan ini dikeluarkan pertama kali oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai sarana untuk meningkatkan literasi dan investor di pasar modal indonesia. Perlombaan ini diselenggarakan sebagai bagian dari acara peluncuruan Galeri Investasi Mobile di Universitas Pembangunan Jaya yang diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia Bersama dengan Galeri Investasi UPJ dan HIMA Akuntasi UPJ. Mahasiswa tersebut adalah Alfian Dafa (Mahasiswa Ekonomi Pembangunan semester 3) dan Afani Cahyadi (Mahasiswi Ekonomi Pembangunan semester 3). Mereka menuturkan bahwa ini adalah salah satu bukti keseriusan mereka dalam mewujudkan misi Galeri Investasi Syariah FEB UIN JKT yaitu mencapai prestasi yang setinggi-tingginya untuk Galeri Investasi dan Kampus. Disamping itu, mereka juga mengatakan bahwa belajar stocklab sebelum menjadi investor di pasar modal itu sangat penting, stocklab dapat membantu para calon investor agar dapat memahami mekanisme perdagangan di pasar saham. Setelah menyelesaikan lomba, dilanjutkan dengan seminar pasar modal yang diisi oleh Ibu Grace Siahaan dari Otoritas Jasa Keuangan dan Bpk. Fadli Fatah dari Bursa Efek Indonesia. Keduanya memaparkan materi terkait investasi. Ibu Grace dalam penyampaiannya sangat menghimbau agar lebih waspada dalam menyikapi uang yang dimiliki dan lebih hati-hati dalam memilih instrumen investasi karena maraknya investasi bodong yang menjamur. Sedangkan Pak Fadli menuturkan pentingnya investasi sejak dini di pasar modal Indonesia karena Indonesia merupakan pasar terbaik di dunia dengan pertumbuhan IHSG yang positif sepanjang Bursa Efek berdiri. Ini yang menyebabkan investor asing lebih banyak di Indonesia ketimbang investor domestik yang notabene masih belum mengenal pasar modal. Harapannya ke depan mereka dapat meningkatkan prestasi mereka ke jenjang yang lebih tinggi dan dapat berkontribusi lebih ke galeri investasi tempat mereka belajar berinvestasi di pasar modal sehingga kualitas sumber daya manusia dapat meningkat dan selaras dengan semangat memerah-putihkan pasar modal Indonesia.