Kuliah Umum Ekonomi Makro: Tantangan Ekonomi Indonesia di Tengah Ketidakpastian Global
Kuliah Umum Ekonomi Makro: Tantangan Ekonomi Indonesia di Tengah Ketidakpastian Global

Jakarta, Rabu, 23 April 2025 — Program Studi Ekonomi Pembangunan FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar kuliah umum bertema “Tantangan Ekonomi Indonesia di Tengah Ketidakpastian Global” dengan menghadirkan narasumber Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Dr. Lana Soelistianingsih, SE., MA dengan dimoderatori Najwa Khairina, MA salah satu dosen home base di Program Studi Ekonomi Pembangunan. Kuliah Umum Ekonomi Makro ini berlangsung di Ruang Teater 2 Lantai 5 Gedung FEB Jalan Ibnu Sina. Kuliah Umum ini bertujuan membekali mahasiswa dengan pemahaman komprehensif mengenai kondisi ekonomi global dan bagaimana menyikapinya secara kritis dan solutif. 
Acara dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Asyari Hasan, M.Ag didampingi Kepala Program Studi Ekonomi Pembangunan, Dr. Arief Fitrijanto, M.Si dan Sekprodi, Shelby Widodo, M.Sc serta para dosen dan ratusan mahasiswa di Prodi Ekonomi Pembangunan FEB UIN Jakarta.
Dalam paparannya, Dr. Lana menjelaskan bahwa ekonomi dunia tengah berada dalam pusaran ketidakpastian akibat kebijakan dagang Presiden Amerika, Donald Trump, terutama lewat penerapan tarif perdagangan tinggi yang memicu perang dagang skala global. Dampak kebijakan ini terasa hingga Indonesia, terutama melalui tekanan terhadap ekspor, harga komoditas, dan potensi penurunan investasi asing. 
Dr. Lana menekankan pentingnya menjaga surplus neraca perdagangan Indonesia. Meski harga komoditas global melemah, Indonesia tetap menunjukkan ketahanan ekonomi dengan pertumbuhan PDB yang stabil dan inflasi yang relatif terkendali. Selain tantangan global, kuliah umum ini juga mengulas tantangan internal seperti tingginya tingkat pengangguran muda, dominasi pekerja informal, serta perubahan perilaku konsumen di kalangan generasi milenial dan Gen Z.  

WhatsApp Image 2025-04-29 at 1.27.24 PM
Sebagai penutup, Dr. Lana mengajak mahasiswa untuk tidak pasif dalam menghadapi realitas ini. Mahasiswa perlu aktif membekali diri dengan keterampilan yang relevan (upskilling), membangun jaringan profesional sejak dini, serta berkontribusi lewat penelitian, magang, dan kegiatan produktif lainnya. Di tengah disrupsi teknologi dan tantangan ekonomi, generasi muda dituntut untuk adaptif, kritis, dan inovatif. 
Beliau juga menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil untuk menjaga kestabilan ekonomi nasional. Indonesia juga perlu terus memperkuat kerja sama bilateral dan multilateral, khususnya dengan negara-negara mitra strategis. Kuliah umum ini telah menjadi bagian dari komitmen FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memperluas wawasan mahasiswa terhadap isu-isu ekonomi makro dan global yang berdampak langsung pada masa depan bangsa. (AC)