Mencetak Generasi Baru Selangor dalam 45 Hari. Catatan Aktivitas Mahasiswa FEB di Selangor Malaysia
Mencetak Generasi Baru Selangor dalam 45 Hari. Catatan Aktivitas Mahasiswa FEB di Selangor Malaysia
Adnan Bahalwan dan Devina Raisya Zahrani (Manajemen FEB 2016) mendapatkan kesempatan mengikuti Global Volunteer melalui Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC) in University of Nottingham Malaysia Campus (UNMC) dengan Malaysia sebagai negara tujuannya. Light Your Future Eureka (L.Y.F.E) merupakan suatu projek berbasis Sustainable Development Goals (SDG’s) nomer empat yaitu Quality Education, adalah salah satu dari sekian banyak projek di musim panas ini yang berkaitan dengan edukasi serta mengembangkan keterampilan khusus dan merupakan projek yang dipilihnya. Projek ini bertujuan memberdayakan pemuda di Malaysia untuk mengembangkan sikap dan semangat serta mempersiapkan mereka untuk karirnya di masa yang akan datang. Target dari kegiatan ini yaitu pemuda dan murid SMA/SMK yang ada si Selangor, Malaysia. Ada tujuh belas Exchange Participant dari berbagai negara di dunia yang mengikuti projek ini dan hanya Adnan dan Devina yang berasal dari Indonesia. Agenda projek pertama yaitu Learning Partner di Bandar Saujana Putra bersama Career Expert yang membahas tentang karir di masa depan dan bagaimana cara mendapatkan pekerjaan, serta di Petailing Jaya bersama EduAdvisor yang membahas tentang perjalanan menuju perkuliahan dan menentukan jurusan yang tepat. Global Village juga menjadi kegiatan yang wajib diikuti oleh seluruh Exchange Participant. Global Village merupakan acara lintas budaya yang menghadirkan berbagai kebudayaan dari berbagai negara. Diselenggarakan di Sunway Vellocity Mall dengan enam belas booth dari negara yang berbeda. Di acara tersebut, terdapat penampilan fashion show dan tari-tarian tradisional yang ditampilkan oleh masing-masing negara salah satunya Indonesia. Mahasiswa FEB ini menjadi perwakilan fashion show dengan memperkenalkan baju batik ditambah blangkon khas Jawa Tengah. Dalam penampilan tari, mahasiswa Indonesia menampilkan Maumere yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Di dalam booth Indonesia, dipamerkan wayang, blangkon, souvenir, makanan khas, hingga pecahan uang Rp. 100.000,- . Global Village ini tidak hanya dikunjungi oleh EP dari negara lain, melainkan masyarakat Malaysia yang sedang berkunjung ke Sunway Vellocity Mall pun ikut mendatangi booth Indonesia untuk mengetahui budaya, makanan, dan informasi lebih dalam seputar Indonesia hingga tempat yang wajib dikunjungi di Indonesia pun dipertanyakan oleh masyarakat yang datang ke booth Indonesia. Kegiatan berikutnya berkunjung ke boarding school bernama Maktab Rendah Sains Mara (MRSM) di Kuala Kubu Bharu. Kegiatan mereka yaitu menjelaskan karir yang dibutuhkan dunia saat ini dan yang akan datang juga menjelaskan terkait perjalanan menuju dunia perkuliahan. Menggunakan empat booth diantaranya booth Marketing, Engineering, Political Science, dan Economy dengan empat negara diantaranya UK, Malaysia, China, dan Australia yang memiliki potensi yang cukup bagus untuk memulai karir ataupun melanjutkan pendidikannya di sana. Kunjungan ke panti asuhan yang terdapat di kota Semenyih. Home for the Angels merupakan panti asuhan pertama yang dikunjungi tim mahasiswa AIESEC. Di sini, tim mengajarkan permainan dengan menyelipkan beberapa materi softskill seperti teamwork sehingga terasa asik saat menyampaikan materi tersebut. Panti Asuhan ini adalah panti asuhan Tiongkok, maka anak-anak di sana hanya bisa berbahasa mandarin dan hanya beberapa saja yang bisa berbahasa inggris sehingga menyulitkan bagi kami untuk berkomunikasi dengan mereka. Exchange Pariticipant dari Tiongkok yang dapat menterjemahkan bahasa mereka. Selain Home for the Angels, tim juga mengunjungi Desa Amal Jireh yang juga merupakan panti asuhan. Berbeda dengan panti asuhan sebelumnya, di sini semuanya diwajibkan menggunakan bahasa inggris meskipun kebanyakan dari mereka berasal dari India dan Melayu. Kegiatan selanjutnya berkunjung ke Sekolah Menengan Kebangsaan Cheras Perdana.. Kegiatan tersebut tidak jauh berbeda dengan apa yang kami lakukan saat di MRSM Kuala Kubu Bharu. Kegiatan projek yang terakhir yaitu berkunjung ke Desa Asli Broga yang berada di Broga Hills, Semenyih. Di desa ini hanya terdapat masyarakat asli Broga. Kualitas hidup dan pendidikan di sana pun terlihat kurang, dapat dilihat dari rumah dan fasilitas yang tersedia. Kegiatan hari ini yaitu mengajarkan kepada anak-anak tentang cita-cita, bahasa inggris, dan mengasah kreatifitas mereka dengan origami. Di sana saya dan tim harus berkeliling kampung mengajak anak-anak berkumpul di suatu tempat untuk memulai kegiatan. Setelah sesi mengajar selesai, saya juga memperkenalkan Indonesia dan budayanya seperti Wayang, Angklung, dan lain-lain kepada anak-anak. Ternyata, hampir semua anak-anak tahu Indonesia serta beberapa budaya nya karena dinilai cukup mirip dengan budaya Malaysia. Diakhir kegiatan Global Volunteer, mahasiswa Indonesia memiliki keinginan untuk membuat sesuatu yang menjadi peninggalan di Malaysia, bekerjasama dengan Multiracial Reverted Muslim, Affin Islamic Bank, dan beberapa organisasi muslim di Semenyih menyediakan Al-Qur’an terjemahan bahasa inggris dan mandarin dan booth tempat menaruh brosur informasi seputar agama Islam seperti nabi, atheisme, dan lain-lain. Al-Qur’an  dan brosur informasi tersebut disediakan oleh Multiracial Reverted Muslim yang nantinya pihak pengurus masjid dapat langsung mengontak kebutuhannya dan akan disediakan oleh mereka. Mahasiswa FEB tersebut menjalani seluruh kegiatan tersebut selama enam minggu dengan tinggal di satu rumah bersama lebih dari lima puluh Exchange Pariticipant. Banyak pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan selama menjalani enam minggu minggu di Malaysia. Pengalaman menjadi Volunteer merupakan pengalaman yang tak terlupakan menjadi perwakilan dari Indonesia yang dapat bermanfaat bagi masyarakat di dunia khususnya Malaysia sebagai negara tujuan. Don’t be afraid to fail, be afraid for not trying ”