Mimbar Jumat: Prof. Rodoni Berpesan Mempererat Ukhuwah Islamiyah
Mimbar Jumat: Prof. Rodoni Berpesan Mempererat Ukhuwah Islamiyah

Jumat, 17 Oktober 2025. Sholat jumat di Masjid FEB kali ini menghadirkan Prof. Dr. Rodoni, MM sebagai khotib dan Dr. Sofyan Rizal, MM sebagai imam. Tema yang diangkat dalam khutbah kali ini adalah Mempererat Ukhuwah Islamiyah. "Salah satu misi besar yang selalu dibawa oleh Nabi Muhammad Saw di sepanjang dakwah beliau adalah ajaran untuk menjunjung tinggi persaudaraan. Konsep persaudaraan di sini bukan hanya persaudaraan dalam artian sempit, seperti persaudaraan yang dilandasi oleh hubungan nasab atau keluarga saja, namun juga persaudaraan dalam artian global atau universal, yaitu persaudaraan yang dilandasi oleh faktor-faktor agama, bangsa, hingga kemanusian. Ajaran persaudaraan ini tidak hanya beliau bawa setelah beliau diangkat menjadi Nabi dan Rasul yaitu di saat beliau berumur 40 tahun, namun bahkan jauh sebelum itu, tepatnya di masa kanak-kanak dan remajanya, Nabi Muhammad sudah mengajarkan semangat persaudaraan tersebut lewat praktek tingkah laku dan keseharian beliau", ujar Guru Besar Manajemen ini. 

"Sebut saja misalnya kisah beliau ketika berada di rumah pamannya Abu Thalib pasca ditinggal wafat oleh ibu dan kakeknya. Berdasarkan literatur sejarah yang ada, diberitakan bahwa tidak pernah satupun anggota keluarga dari paman beliau itu yang tersakiti apalagi tersinggung selama beliau berada di rumah mereka. Ketika makan bersama dengan anak-anak pamannya, tidak pernah Nabi mengambil jatah yang bukan jatah beliau dan tidak pernah juga Nabi berkata dengan kata-kata yang tidak pantas di hadapan mereka. Hal inilah yang membuat sepupunya dan seluruh anggota keluarga Abu Thalib sangat menyayangi dan mencintai beliau, bahkan Abu Thalib sendiri menyayangi Nabi Muhammad melebihi sayangnya kepada anak-anak kandungnya sendiri. Sebuah praktek persaudaraan yang sangat menakjubkan", lanjutnya berpesan. 

Di akhir khutbah, Prof. Rodoni berpesan orang yang menyadari fadhilah atau keutamaan bersaudara akan mendapat keberkahan dari persaudaraan itu sendiri. Sebaliknya orang yang mengabaikan pentingnya merawat tali persaudaraan akan mendatangkan keburukan-keburukan di dalam hidupnya. Persaudaraan yang erat akan mendatang harmoni dalam konteks keluarga, persaudaraan yang kuat akan menciptakan rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) yang solid secara sosial. Persaudaraan yang kuat akan mendatang persatuan dan kesatuan bangsa. Pun juga ukhuwah Islamiyyah yang kokoh akan mendatangkan peradaban dan kemajuan umat Islam di dunia. (AC)

Tag :