Program Studi Ekonomi Syariah Hadiri Review Kurikulum Internasional yang Digelar APSEII
Bandung, 13 November 2025 – Asosiasi Program Studi Ekonomi Islam Indonesia (APSEII) menggelar kegiatan Review Kurikulum Ekonomi Islam Nasional pada Kamis, 13 November 2025, bertempat di Ruang Rapat Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Acara strategis ini dihadiri oleh sekitar 44 perwakilan Program Studi Ekonomi Islam dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun standar kurikulum nasional yang dapat menjadi acuan bersama seluruh program studi yang tergabung dalam APSEII, khususnya terkait dengan Profil Lulusan, Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL), serta sepuluh mata kuliah wajib yang direkomendasikan asosiasi.
Dalam kegiatan ini, APSEII menghadirkan dua narasumber utama, yaitu:
- Prof. Dr. Asad Zaman, Guru Besar Ekonomi Islam dari Akhuwat College Lahore Islamabad, Pakistan
- Prof. Dr. Raditya Sukmana, Guru Besar Ekonomi Islam dari Universitas Airlangga
Sebelum proses pembahasan dimulai, APSEII telah mengumpulkan buku kurikulum dari seluruh anggota asosiasi. Dokumen-dokumen tersebut kemudian dipetakan untuk melihat keselarasan maupun variasi yang ada, sebagai dasar dalam penyusunan standar kurikulum bersama. Dalam paparan ilmiahnya, Prof. Asad Zaman menekankan pentingnya pembaruan pendekatan metodologi pengajaran ekonomI Islam. Menurutnya, dosen tidak cukup hanya mengajarkan teori-teori ekonomi konvensional sebagaimana tertulis dalam buku teks. Dosen wajib mengkritisi kelemahan teori tersebut dan sejak awal mengenalkan alternatif paradigma ekonomi dari perspektif Islam. Dengan demikian, mahasiswa memperoleh pemahaman yang utuh dan kritis, serta mampu menilai relevansi ekonomi Islam dalam menjawab persoalan ekonomi kontemporer.
Ali Rama, Ph.D., Ketua Program Studi Ekonomi Syariah FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menyampaikan bahwa kegiatan review kurikulum ini merupakan langkah penting bagi APSEII dalam menyatukan standar akademik di bidang ekonomi Islam. Menurutnya, standarisasi menjadi keharusan terutama pada aspek Profil Lulusan, CPL, dan daftar mata kuliah wajib asosiasi. Namun demikian, ia menegaskan bahwa penyamaan standar bukan berarti menghilangkan kekhasan dan keunggulan masing-masing program studi. “Standarisasi ini justru menjadi fondasi bersama, sementara ciri khas setiap program studi tetap harus dipertahankan sebagai nilai diferensiasi,” ujar Ali.
Senada dengan Ali Rama, Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum Dr. Erika Amelia, M.Si juga menyampaikan pentingnya kegiatan ini. "Kegiatan review kurikulum nasional ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam peningkatan kualitas pendidikan ekonomi Islam di Indonesia. Dengan adanya standar kurikulum yang lebih terarah, program studi ekonomi Islam di seluruh Indonesia dapat memperkuat daya saing akademik, meningkatkan relevansi lulusan, serta memperkokoh kontribusi terhadap pengembangan ilmu ekonomi Islam secara global. Khususnya program studi ekonomi syariah FEB UIN Jakarta", ujar Erika menambahkan. (AR/AC)

