Tafakur Mahasiswa Baru FEB 2019
Sabtu, 16 November 2019 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bekerjasama dengan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan Tafakur 2019. Kegiatan Tafakur 2019 ini merupakan bagian dari PBAK berkelanjutan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Narasumber kegiatan Tafakur 2019 kali ini ialah Dr. H. M. Ali Taher Parasong, SH, M.Hum (Anggota Komisa VIII DPR-RI) dan Ust. M. Imadudin (Wakil Sekretaris Lembaga Dakwah PBNU). Tema yang diangkat pada kegiatan Tafakur 2019 ialah "Meningkatkan Moderasi Beragama dalam Menangkal Paham Radikalisme dan Intoleransi di Mahasiswa"
Ketua DEMA FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Satriahady Aulia Putra dalam sambutannya menyampaikan betapa pentingnya acara ini untuk membentengi para mahasiswa baru dari paham-paham radikalisme dan intoleransi. Selanjutnya Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dr. Mohammad Nur Rianto Al Arif, M.Si dalam sambutannya menyatakan bahwa Tafakur 2019 ini adalah rangkaian kegiatan PBAK bagi mahasiswa baru angkatan 2019. Kegiatan Tafakur ini merupakan kegiatan rutin tahunan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Ketika berbicara mengenai radikalisme, maka kita harus mampu memahami dahulu apa konsep sebenarnya dari radikalisme. Hal ini sebagai upaya menangkal para mahasiswa baru dari paham-paham yang keliru.
Anggota Komisi VIII DPR-RI dari Fraksi PAN Dr. H. M. Ali Taher Parasong, SH, M.Hum menyampaikan bahwa Pancasila sebagai kesepatan bersama sudah bersifat final. Perwujudan dari Pancasila ialah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ketika berbicara radikal, maka harus menempatkan sesuai porsinya. Radikal tidak dapat diukur dari cara berpakaian, tetapi radikal harus dilihat dari cara berpikir yang dianutnya.
Kemudian, Wakil Sekretaris Lembaga Dakwah PBNU Ust. M. Imaduddin menyampaikan bahwa terdapat dua ciri orang yang sudah terpapar radikal, yaitu: (1) Merasa paling benar, sehingga kelompok lain dianggap salah; (2) Selalu berkonfrontasi dengan ideologi dan aturan negara. Generasi muda saat ini harus mempelajari agama dengan guru yang tepat, jangan belajar agama melalui media sosial.
Pimpinan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berharap kegiatan ini dapat menjadi salah satu ikhtiar yang dilakukan oleh fakultas dalam membentengi mahasiswa dari paham-paham yang salah. Kegiatan ini akan dilakukan secara rutin setiap tahunnya kepada mahasiswa baru.