Workshop dan FGD Islamic Creative Economy and Halal Style
Workshop dan FGD Islamic Creative Economy and Halal Style
Fakultas Ekonomi dan Bisnis bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan workshop dan focus group discussion (FGD) dengan tema “Islamic Creative Economy And Halal Style” pada Jumat, 29 November 2019. Kegiatan ini bertempat di Ruang Madya Syahida Inn. Kegiatan ini dibuka oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prof. Dr. Amilin, SE, M.Si., Ak., CA, BKP, QIA, BKP, CRMP dan Kepala Pusat Bisnis, Dr. Asep Syarifudin Hidayat, MA. Dalam sambutannya Dekan FEB berharap hasil kegiatan adalah naskah akademik untuk pengembangan Islamic Creative Economy, mendirikan Center of Islamic Creative Economy Development di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan dapat bersinergi dalam skema penta-helix untuk mengembangkan ICE Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dari para pemangku kepentingan Islamic Creative Economy (ICE) dengan narasumber Bapak Fadjar Hutomo sebagai Deputi Akses Permodalan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bapak Luthfi Adhiansyah sebagai Direktur Utama Amanna Fintech, Ibu Henda Roshenda Noor sebagai Chief Financial Elcorps, dan Bapak Guntur Subagja sebagai CEO Global Mahardika dengan moderator Pheni Chalid, Ph.D dan Dr. Euis Amalia, MA. Dalam paparannya, narasumber menyatakan bahwa di tahun 2020 terdapat 3 sektor bisnis yang memiliki peluang untuk berkembang yaitu makanan halal; islamic fintech; umrah travel tech dan moslem fashion. Narasumber juga memaparkan strategi permodalan bagi pelaku Islamic Creative Economy (ICE). Peserta yang diundang dalam kegiatan ini dari semua unsur, yaitu Badan Perlindungan Konsumen Nasional, Koperasi Syariah KSPPS UBASYADA, BMT Syahida, BNI Syariah, Wiranesia Foundation, Wanita Pengusaha Muslimah Indonesia (WPMI), Darut Tauhid, Sanggar Lukis Kataji, dan para dosen FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Rangkaian acara ditutup dengan focus group discussion (FGD) yang menghasilkan masukan bagi pengembangan Islamic Creative Economy (ICE) serta menghasilkan peluang kerja sama FEB dengan pelaku Islamic Creative Economy (ICE), lembaga keuangan dan unsur pemerintah.