
Jumat, 13 Nopember 2020 Program Studi Ekonomi Pembangunan melaksanakan Workshop Kurikulum Prodi dengan tema “"Benchmarking Kurikulum prodi Ekonomi Pembangunan dan Implementasi Kampus Merdeka", Tema ini diangkat berdasarkan kesepakatan rapat kurikulum dosen ekonomi pembangunan dalam mengembangkan kurikulum diperlukan Benchmark, walaupun tidak melakukan visitasi langsung karena masa pandemic, tetapi justru memberikan lebih banyak sharing informasi. Salah satu benchmarknya adalah dengan menghadirkan Sekjen APSEPI (Asosiasi Program Studi Ekonomi Pembangunan Indonesia) yang merancang standar kurikulum dan usulan MoU Kampus Merdeka antar anggota APSEPI.
Kegiatan ini dibuka oleh Perwakilan Dekanat Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dr. M. Hartana Iswandi Putra, SE., MSc, yang juga merupakan KaProdi Ekonomi Pembangunan FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan Workshop ini diharapkan membuka banyak pilihan dalam melakukan benchmarking bukan saja memenuhi standar APSEPI tetapi prodi Ekonomi Pembangunan FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki kekhas-an mata kuliah khas tidak ada di perguruan tinggi lain.

Setelah dibuka oleh Kaprodi Ekonomi Pembangunan, Narasumber Dr. Siti Aisyah Rahayu SE MSc. memaparkan presentasinya yang dimoderatori oleh Deni Pandu Nugraha, pemaparan mulai dari menginterpretasikan keinginan pemerintah dan membawanya ke dalam kampus untuk di implementasikan Kampus Merdeka “Memberikan kebebasan dan otonomi kepada lembaga pendidikan dan merdeka dari birokratisasi dan dosen dibebaskan dari birokrasi yang kompleks, serta mahasiswa diberikan kebebasan untuk memilih bidang yang mereka sukai”.

Banyak hal yang menjadi unsur utama dalam implementasi Kampus Merdeka, tetapi menurut Dr. Aisyah, implementasi bisa dimulai dengan focus kepada kesepakatan Asosiasi program studi Ilmu Ekonomi Pembangunan (APSEPI), yaitu: Pertukaran Mahasiswa, Tim teaching antar PT Member APSEPI, luasan kerjasama dalam asosiasi, daftar MK Unggulan setiap perguruan tinggi. Setelah pemaparan Narasumber dilakukan diskusi Interaktif yang membahas focus kesepakatan dan menghasilkan rumusan delapan kegiatan yang dapat dilakukan mahasiswa diluar kampus dengan penjelasan dan ketentuannya ;
1.Magang atau Praktek Kerja
2.Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan (fasilitasi kemendikbud dari sekolah daerah kota sampai terpencil)
3.Penelitian Riset
4.Proyek Kemanusiaan
5.Kegiatan Wirausaha
6.Studi atau Proyek Independen
7.Membangun Desa
8.Pertukaran Pelajar
Delapan kegiatan yang dapat dilakukan Mahasiswa diluar kampus, mahasiswa dapat memilih kegiatannya dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan diharapkan dapat dikonversi kedalam SKS mata kuliah.